Jumat, 14/06/2024 - 02:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Bangun Kemandirian Fiskal

Kemendagri membagi tiga katagori daerah berdasarkan kapasitas keuangan daerah

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

JAKARTA–Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan kepala daerah untuk membangun kemandirian fiskal. Tito mengatakan, penerapan sistem desentralisasi memang ditujukan agar daerah lebih mandiri secara fiskal melalui sejumlah wewenang pengelolaan yang telah diberikan.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah


Pernyataan itu disampaikan Mendagri saat memberi arahan sekaligus membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XIV Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Bogor, Sabtu (18/6/2022). Kegiatan ini mengangkat tema “Dengan Semangat Kolaborasi, Kita Sukseskan KTT G20 untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional yang Kuat dan Berkelanjutan”.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh


“Desentralisasi yang diterapkan spirit daripada otonomi daerah, bukan hanya sekadar membagi-bagikan daerah, tapi bagaimana daerah itu goalnya itu mandiri, mandiri secara fiskal terutama,” kata Tito dikutip dari siaran pers Kemendagri, Ahad (19/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda


Tito menjelaskan, dengan diserahkannya sebagian kewenangan yang luas berupa urusan pemerintahan konkuren, pemerintah daerah diharapkan dapat mengelolanya secara baik. Dengan upaya itu, diharapkan dapat terbangun kemandirian fiskal di daerah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
Listrik Padam di Wilayah Sejumlah Wilayah Sumatra, PLN Janji Normal Selasa Malam


Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), lanjut Tito, telah membagi tiga kategori daerah berdasarkan kapasitas keuangan fiskal. Pertama, daerah dengan kategori kapasitas fiskal kuat. Kategori ini ditandai dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang lebih tinggi ketimbang pendapatan yang berasal dari transfer pemerintah pusat atau Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


Kategori kedua, yakni daerah dengan kapasitas fiskal sedang yang ditandai dengan jumlah PAD dan TKDD-nya seimbang. Sedangkan yang ketiga, yakni daerah dengan kapasitas fiskal lemah. Kategori ini ditandai dengan pendapatan daerah yang bergantung dari transfer pemerintah pusat.

ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK


Tito mengatakan, daerah yang terlalu bergantung pada TKDD tak bisa survive ketika terjadi guncangan keuangan di tingkat pusat, seperti karena pandemi dan lainnya. Padahal, keberadaan fiskal yang memadai penting dalam mendukung berbagai program di daerah. “Maka betul-betul kita pahami konsep daripada otonomi daerah ini adalah untuk juga kemandirian fiskal dengan kewenangan yang lebih luas,” ujar dia.

ADVERTISEMENTS


Di lain sisi, Tito juga mengapresiasi terselenggaranya Rakernas APKASI ke-14 tersebut. APKASI, kata Mendagri, merupakan organisasi kepala daerah terbesar karena memiliki jumlah anggota yang banyak.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Innalillahi, Ibunda Mendagri Tito Karnavian Meninggal Dunia di Palembang
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard


Dia berharap rakernas ini dapat melahirkan konsep untuk kemajuan mendatang. Sebab, pemerintah menanti berbagai konsep dan aspirasi hasil Rakernas tersebut.”Nasib bangsa ini sangat ditentukan sekali dari APKASI ini, terima kasih, dengan Rakernas ini artinya memiliki konsep,” ujar dia.


Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Mendagri John Wempi Wetipo, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Abdullah Azwar Anas,Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Dewan Pembina APKASI yang juga Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.


Selain itu, hadir pula Penasihat Khusus APKASI Ryaas Rasyid, Ketua Umum APKASI Sutan Riska Tuanku Kerajaan beserta jajarannya, Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Bogor Iwan Setiawan, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor, serta para bupati maupun yang mewakili dari seluruh kabupaten di Indonesia.


 


 


 


Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ ۚ وَأَن تَصُومُوا خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ البقرة [184] Listen
[Fasting for] a limited number of days. So whoever among you is ill or on a journey [during them] - then an equal number of days [are to be made up]. And upon those who are able [to fast, but with hardship] - a ransom [as substitute] of feeding a poor person [each day]. And whoever volunteers excess - it is better for him. But to fast is best for you, if you only knew. Al-Baqarah ( The Cow ) [184] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi